Rabu, 13 Maret 2013

#2 : Ketika Cinta Harus Diaudit

Tulisan ini hanyalah ungkapan hati seorang rindi, mahasiswa (aku)ntansi yang habis mabok kelas matematika keuangan 


Diantara nama-nama account yang selama ini dikenal. Kau adalah account yang berbeda, yang bahkan tidak pernah disebut dalam PSAK atau IFRS sekalipun.

Kau seperti equipment hidupku yang tidak pernah bisa di-depresiasi-kan.
Kau seperti cash yang tidak bisa dikredit untuk expense apapun.
Kau ibaratnya adalah prepaid insurance yang mengansuransi hidupku.

Kehadiranmu seperti menutup segala expense yang biasa harus kubayar. 
Kehadiranmu juga menghapuskan duka lara akan bayang-bayang jatuh tempo untuk segala jenis payable-ku. Kau adalah revenue yang membuat laporan keuanganku sehat selalu.

Namun, diam-diam sesungguhnya kau seperti Account Receivable yang tidak pernah bisa kuakui atau kutagih, karena jatuh tempomu yang tidak jelas. Membuat interest revenue akan Account Receivable-mu semakin lama semakin menyesaki relung hatiku. Aku takut Account Receivable yang terabaikan itu nantinya mati beku menjadi AFDA. Aku takut, sungguh aku tidak ingin itu terjadi.

Ini semua terjadi karena sesungguhnya kau tidak pernah tahu, karena jurnal jatuh cinta ini tidak pernah dibuatkan reconciliation. Jadi jurnal jatuh cinta ini hanya tercatat di hatiku saja. Karenanya aku tidak bisa meng-accrued-mu. Aku hanya bisa mencatatmu dalam lembar pilu laporan keuangan hatiku.

Jika suatu saat nanti, yang aku tak begitu yakin akan ada, dimana kau menanyakan kebenaran rasa ini. Tak perlu kau repot-repot menyewa eksternal auditor untuk meng-audit hatiku. Kau bisa melihat sendiri Laporan Perubahan Ekuitas Hatiku yang tidak pernah bohong, bahwa rasa ini sejak dulu tidak pernah berubah. Kau juga bisa melihat dari Laporan Laba Rugi Hatiku, bahwa selama ini aku untung besar-besaran. Karena ibarat kata rasa cinta yang tulus bisa ditukar dengan uang, maka aku adalah salah satu orang yang kaya di dunia. Aku meraup net income yang lebih dari cukup untuk membuat perusahaan hatiku tidak akan pailit sampai 17 turunan sekalipun,

ya meskipun sebenarnya, sampai sekarang kau hanyalah sebuah intangible asset-ku.




2 komentar: